Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2019

Senyawa Poliena dan Zat Warna

Senyawa Poliena adalah senyawa organik poli-tak jenuh yang mengandung setidaknya tiga ikatan karbon-karbon rangkap dan tunggal. Ikatan rangkap karbon-karbon ini berinteraksi dalam proses yang dikenal sebagai konjugasi menghasilkan beberapa sifat optik yang tidak biasa. Terkait dengan poliena adalah diena, di mana hanya ada dua ikatan bolak-balik dan tunggal.  Poliena berikut digunakan sebagai antibiotik untuk manusia: amfoterisin B, nistatin, kandisidin, pimariin, metil partrikin, dan trikomisin.  Salah satu senyawa poliena adalah Karotenoid. Senyawa alami berwarna kuning, orange dan merah yang tersebar luas pada tumbuhan, ganggang, jamur, khamir dan bakteria, baik pada jaringan fotosintesis maupun pada jaringan nonfotosintesis merupakan Karotenoid. Karotenoid ini juga merupakan komponen yang sangat menarik perhatian para peneliti dari berbagai disiplin ilmu, bahkan lebih dari seabad ini telah banyak dilakukan penelitian lebih lanjut. Karotenoid tersebar luas, memiliki struktur yan

Polisiklik & Reaksi Heterosiklik

Poliheterosiklik adalah senyawa heterosiklik yang mengandung dua sistem cincin atau lebih. Hidrokarbon aromatik poliinti merupakan keluarga hidrokarbon aromatik yang terbentuk dari struktur benzenoid poliinti, yaitu senyawa yang terbentuk dari dua atau lebih cincin benzena yang bergabung melalui tepi/sisi ikatan C-C. Penggabungan cincin seperti ini   disebut system cincin-menyatu. Tiga senyawa hidrokarbon aromatic Poliinti yang sangat dikenal adalah naftalena (C 10 H 8, kapur barus), antrasena (C 14 H 10 ) dan fenantrena (C 14 H 10 ). Senyawa-senyawa tersebut diklasifikasikan sebagai aromatic karena sifat-sifatnya seperti senyawa-senyawa aromatik. Senyawa-senyawa tersebut tahan terhadap oksidasi, reduksi dan setiap reaksi adisi. Dasar reaksinya adalah subtitusi aromatik elektrofilik. Senyawa-senyawa tersebutb adakah siklis, mengandung elektron   (4N + 2), planer dan setiap karbon pada cincin terhibridasi sp 2 . Elektron   bersifat terdelokalisasi. Terdapat banyak senyawa yang men

PERSENYAWAAN KIMIA ORGANIK HETEROSIKLIK

Senyawa siklis yang mengandung paling sedikit satu atom lain kecuali atom karbon dalam cincinnya disebut senyawa heterosiklis. Heteroatom yang paling sering adalah nitrogen (golongan Aza) dan oksigen (golongan Okso), tetapi sulfur (golongan tio) dan pospor sering juga ditemukan. Pada senyawa heterosiklik dalam cincinnya juga terdapat beberapa metaloid seperti Al, Sn, As, Cu dan lain-lain. Senyawa heterosiklik berdasarkan aromatisitas juga ada yang aromatik dan non aromatik. Senyawa yang memiliki sifat-sifat stabilitas aromatic disebut senyawa aromatic heterosiklis. Beberapa contoh senyawa aromatik heterosiklis adalah piridin, pirol, furan dan tiofen . Struktur dan penomeran system menurut IUPAC digunakan untuk penamaan turunan dari senyawa-senyawa tersebut. Stabilitas dan sifat-sifat kimianya semua mirip benzene daripada alkena.                      Piridin, pirol dan tiofen seperti halnya benzene diperoleh dari batubara. Furan dibuat dari senyawa furfural yang diperoleh dar