Minggu lalu kita sudah membahas senyawa poliena dan zat warna. Nah sekarang kita akan membahas kaitan senyawa poliena dengan spektro UV-Vis. Sinar ultraviolet jauh memiliki jarak panjang gelombang ± 10 – 200 nm, sedangkan sinar ultraviolet dekat memiliki jarak panjang gelombang ± 200-400 nm. Yang hanya dapat melihat cahaya UV hanya beberapa hewan antara lain burung, reptil dan serangga seperti lebah yang dapat melihat sinar pada panjang gelombang UV. Untuk menentukan struktur molekul senyawa organik diperlukan interaksi senyawa organik dengan sinar ultraviolet dan sinar tampak. Nah, bagian dari molekul yang paling cepat bereaksi dengan sinar tersebut adalah elektron-elektron ikatan dan elektron-elektron nonikatan (elektron bebas).
Sinar ultralembayung dan sinar tampak merupakan energi, yang bila mengenai elektron-elektron tersebut, maka elektron akan tereksitasi dari keadaan dasar ke tingkat energi yang lebih tinggi, eksitasi elektron-elektron ini, direkam dalam bentuk spektrum yang dinyatakan sebagai panjang gelombang dan absorbansi, sesuai dengan jenis elektron-elektron yang terdapat dalam molekul yang dianalisis. Makin mudah elektron-elektron bereksitasi makin besar panjang gelombang yang diabsorbsi, makin banyak elektron yang bereksitasi makin tinggi absorban.
Pada spektrofotometri UV-Vis ada beberapa istilah yang digunakan terkait dengan molekul, yaitu kromofor, auksokrom, efek batokromik atau pergeseran merah, efek hipokromik atau pergeseran biru, hipsokromik, dan hipokromik. Kromofor adalah molekul atau bagian molekul yang mengabsorbsi sinar dengan kuat di daerah UV-Vis, misalnya heksana, aseton, asetilen, benzena, karbonil, karbondioksida, karbonmonooksida, gas nitrogen. Auksokrom adalah gugus fungsi yang mengandung pasangan elektron bebas berikatan kovalen tunggal, yang terikat pada kromofor yang mengintensifkan absorbsi sinar UV-Vis pada kromofor tersebut, baik panjang gelombang maupun intensitasnya, misalnya gugus hidroksi, amina, halida, alkoksi.
Tipe-tipe spektrometri UV-Vis
Pada umumnya terdapat dua tipe instrumen spektrofotometer, yaitu single-beam dan double-beam.
Jika dikaitkan dengan ke lingkungan sekitar contohnya pada cabe merah, didalam cabe merah terkandung beta karoten. Dalam tubuh ß-karoten akan diubah menjadi vitamin A. Cabe yang dianggap sebagai bahan pangan yang sangat penting merupakan sumber ß-karoten yang sangat baik. Jadi untuk mengetahui kandungan ß-karoten dalam cabe dengan metode spektro UV-Vis yang sebelumnya dilakukan ekstraksi dan maserasi pada cabe tersebut. Hasilnya ada hubungan langsung antara derajat kemerahan cabe dengan kadar ß-karoten, semakin merah cabe semakin tinggi kadar ß-karoten dan ini dipengaruhi antara lain oleh tingkat kematangan cabe. Warna merah biasanya seiring dengan kematangan cabe, sehingga faktor panen cabe yang diambil sangat menentukan kadar ß-karoten. Jadi, semakin jelas kecerahan warna tersebut maka kita semakin mudah menganalisis kandungan senyawa poliena menggunakan spektro UV-Vis. Penetapan kadar ß-karoten dilakukan dengan metode spektrofotometri tampak pada panjang gelombang 452,4 nm.
Permasalahan.
Pada spektrofotometri UV-Vis ada beberapa istilah yang digunakan terkait dengan molekul, yaitu kromofor, auksokrom, efek batokromik atau pergeseran merah, efek hipokromik atau pergeseran biru, hipsokromik, dan hipokromik. Kromofor adalah molekul atau bagian molekul yang mengabsorbsi sinar dengan kuat di daerah UV-Vis, misalnya heksana, aseton, asetilen, benzena, karbonil, karbondioksida, karbonmonooksida, gas nitrogen. Auksokrom adalah gugus fungsi yang mengandung pasangan elektron bebas berikatan kovalen tunggal, yang terikat pada kromofor yang mengintensifkan absorbsi sinar UV-Vis pada kromofor tersebut, baik panjang gelombang maupun intensitasnya, misalnya gugus hidroksi, amina, halida, alkoksi.
Tipe-tipe spektrometri UV-Vis
Pada umumnya terdapat dua tipe instrumen spektrofotometer, yaitu single-beam dan double-beam.
- Single-beam instrument digunakan untuk kuantitatif dengan mengukur absorbansi pada panjang gelombang tunggal. Single-beam instrument mempunyai beberapa keuntungan yaitu sederhana, harganya murah, dan mengurangi biaya yang ada merupakan keuntungan yang nyata. Beberapa instrumen menghasilkan single-beam instrument untuk pengukuran sinar ultra violet dan sinar tampak. Panjang gelombang paling rendah adalah 190 sampai 210 nm dan paling tinggi adalah 800 sampai 1000 nm. Doublebeam dibuat untuk digunakan pada panjang gelombang 190 sampai 750 nm.
- Double-beam instrument mempunyai dua sinar yang dibentuk oleh potongan cermin yang berbentuk V yang disebut pemecah sinar. Sinar pertama melewati larutan blanko dan sinar kedua secara serentak melewati sampel.
Jika dikaitkan dengan ke lingkungan sekitar contohnya pada cabe merah, didalam cabe merah terkandung beta karoten. Dalam tubuh ß-karoten akan diubah menjadi vitamin A. Cabe yang dianggap sebagai bahan pangan yang sangat penting merupakan sumber ß-karoten yang sangat baik. Jadi untuk mengetahui kandungan ß-karoten dalam cabe dengan metode spektro UV-Vis yang sebelumnya dilakukan ekstraksi dan maserasi pada cabe tersebut. Hasilnya ada hubungan langsung antara derajat kemerahan cabe dengan kadar ß-karoten, semakin merah cabe semakin tinggi kadar ß-karoten dan ini dipengaruhi antara lain oleh tingkat kematangan cabe. Warna merah biasanya seiring dengan kematangan cabe, sehingga faktor panen cabe yang diambil sangat menentukan kadar ß-karoten. Jadi, semakin jelas kecerahan warna tersebut maka kita semakin mudah menganalisis kandungan senyawa poliena menggunakan spektro UV-Vis. Penetapan kadar ß-karoten dilakukan dengan metode spektrofotometri tampak pada panjang gelombang 452,4 nm.
Permasalahan.
- Bagaimana menentukan kadar beta karoten pada senyawa poliena dengan spektro UV-Vis? Tolong jelaskan
- Apakah peranan penting dari spektrum UV-Vis?
- Zat yang dapat dianalisis menggunakan spektro uv-vis adalah zat dalam bentuk larutan dan zat tersebut harus berwarna. Lalu bagaimana dengan jika zat nya tetap bentuk larutan tetapi tidak berwarna, apakah masih bisa dianalisis? Kalau bisa bagaimana caranya?
Saya Winda Sitia Elisabeth Sinaga, NIM A1C117016, saya akan mencoba menjawab permasalahan nomor 2, pentingnya spektrum UV-Vis adalah dengan mengetahui spektrum cahaya suatu senyawa maka kita dapat memahami struktur suatu senyawa sehingga kita dapat memperlakukan suatu senyawa sesuai dengan sifatnya
BalasHapusNama : Rahma
BalasHapusNim. : A1C117018
No 3
Jika tidak berwarna maka larutan tersebut harus dijadikan berwarna dengan cara memberi reagen tertentu yang spesifik.
A1C117056
BalasHapusakan menjawab pertanyaan no.1
salah satu contoh yaitu dari kadar beta karoten dari blewah. Dimana Beta karoten ini diekstraksi dan hasil ekstrak dilarutkan ke dalam etanol. Lalu dilakukan uji penentuan panjang gelombang serapan maksimum dengan rentang panjang gelombang 350-600 nm.
Dengan alat spektrofotometer UV VIS Pharmaspec UV-1700 shimadzu.